Yth Pak Anies Baswedan.
Semoga
bapak dalam keadaan sehat selalu, dan terus menginspirasi kami agar
mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. Semoga pula bapak masih mau
mendengarkan inspirasi kami dari guru TIK dan KKPI se-Indonesia. Inilah
surat cinta kami untuk bapak. Surat cinta dari guru Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) dan Keterampilan Komputer dan Pengolahan Informasi
(KKPI).
Beberapa waktu lalu, beberapa orang guru TIK dan KKPI
mendapatkan panggilan untuk mengikuti diklat guru TIK dan KKPI. Namun
mereka ternyata kecewa. TIK berubah menjadi layanan dan bukan mata
pelajaran seperti tertulis dalam permendikbud 68 tahun 2014 tentang
peran guru TIK dan KKPI. Padahal perjuangan kami dari awal adalah
mengembalikan mata pelajaran TIK dan KKPI ke dalam struktur kurikulum.
Kami tidak meminta yang lain.
Dalam kajian ilmiah kami, mata
pelajaran ini masih sangat dibutuhkan, apalagi bila nanti bapak mau
melakukan ujian nasional dengan UN CBT menggunakan komputer. Tentu
anak-anak sudah dibiasakan menggunakan komputer, karena tidak semua anak
Indonesia memiliki komputer di rumahnya masing-masing.
Ketika
bertemu bapak secara langsung, sudah kami sampaikan data akan pentingnya
mata pelajaran TIK dan KKPI. Semoga bapak sudah membacanya. Namun, ada
yang masih beranggapan bahwa TIK hanya sebagai sebuah tools atau alat
bantu pembelajaran dan tidak diberikan sebagai mata pelajaran
tersendiri. Padahal TIK terus berkembang dan tentu saja TIK sebagai ilmu
seharusnya diberikan kepada peserta didik.
Dari hasil wawancara
dan hasil penelitian di sekolah-sekolah yang telah menyelenggarakan
mata pelajaran TIK dan KKPI, tidak ada satu pun guru dan siswa yang
meminta matpel TIK dan KKPI dihapuskan dalam kurikulum 2013. Mareka
ingin mata pelajaran ini tetap ada dalam struktur kurikulum. Bahkan
ketika seminar nasional tentang urgensi mata pelajaran TIK dan KKPI,
kepala pusat kurikulum dan perbukuan, pak Ramon Mohandas mengatakan
belum ada kajian secara ilmiah tentang penghapusan mata pelajaran TIK
dan KKPI. Semuanya tergantung kepada pak Anies Baswedan bila TIK dan
KKPI kembali menjadi mata pelajaran.
Bapak Anies sering
menyampaikan bahwa guru adalah manusia yang harus diperlakukan sebagai
manusia, bukan sumber daya manusia. Pelakuan pendidikan akan terus
didorong dan dilatih dengan model pelatihan yang berfokus pada
kompetensi, bukan berfokus pada administrasi, sebagaimana selama ini
terjadi. Namun dalam diklat guru TIK ternyata hal itu masih terjadi, dan
itu laporan dari kawan-kawan yang ikut diklat guru TIK.
Mari
kita bangsa Indonesia berguru penerapan TIK sebagai Mata pelajaran pada
negara-negara yang sudah menerapkannya, seperti di Amerika. Penerapan
TIK sebagai mata pelajaran, diharapkan TIK dapat secara utuh menjadi
tools dan mindset. Alangkah bijak pengembangan TIK seiring dengan
pengembangan keilmuan yang dituangkan dalam Mata pelajaran TIK sejak
SD. TIK sebaiknya dipandang dari dua sisi, sebagai tools dan mindset.
Pemisahan keduanya akan menjadi bom waktu bagi bangsa ini.
Permendikbud
68 tentang peran guru TIK dan KKPI dalam kurikulum 2013 belum
menyelesaikan permasalahan, karena TIK masih dianggap sebagai
layanan. Jangan melupakan sejarah Mapel TIK, banyak guru yang mulai
mengajar TIK ketika TIK mulai menjadi Mapel. Guru-guru seperti itu,
sekarang nasibnya belum terakomodir dalam permen. Mohon kiranya
kebijakan pak Anies Baswedan.
Jakarta, 22 Juni 2015
Sekjen Komunitas Guru TIK dan KKPI
Wijaya Kusumah, M.Pd