SAN FRANCISCO –
Berselancar ke dunia maya tidak selamanya aman. Sama seperti di jalanan,
suka ada begal yang bisa merugikan. Mulai meretas email, Facebook, atau
mencuri uang melalui kartu kredit. CNET membagikan tips agar aman
menjaga segalanya, termasuk data pribadi.
Yang pertama adalah, melindungi password.
Ya, keamanan dan kerahasiaan password mutlak dijaga supaya tidak semua
orang tahu. Apalagi, sampai bocor ke orang yang tidak dikenal. Tips
klasiknya adalah, menggunakan password yang tidak mudah ditebak oleh
orang lain.
Dia lantas mengutip pakar keamanan
komputer, Bruce Scheier yang menyarankan agar menggabung kalimat
kenangan dengan penyampaian yang berbeda. Misalkan kalimatnya: When I was eleven my sister made me fight the neighborhood bully. ’’Passwordmu bisa Wiw11msmmFtnbully,’’ tuturnya.
Yang kedua, menjaga keamanan email.
Percaya atau tidak, meski sekarang eranya Twitter, Facebook, atau
aplikasi pesan instant, orang-orang masih menggunakan email untuk
berkomunikasi. Konsekuensinya, email masih menjadi sasaran untuk
diretas. Padahal, email punya peran vital untuk mengakses media sosial
itu.
Sebenarnya, kampanye untuk tidak sembarangan membuka attachment
dalam email sudah dilakukan dengan masif. Namun, masih saja orang-orang
terlena dan membukanya. Kalau itu dilakukan, bisa membuat email menjadi
lebih mudah untuk diretas. Termasuk, menginstal aplikasi yang tidak
dikenal secara diam-diam.
Kalau mendapat attachment dari seseorang
yang dikenal juga jangan asal membuka. Pastikan kepada pengirim untuk
memastikan bahwa dia benar-benar melampirkan attachment. Sebab, email yang telah diretas juga bisa melakukan pengiriman dengan melampirkan virus.
Yang ketiga, bagi penyuka belanja online
harus ektra waspada. Tipe pengguna internet inilah yang sangat riskan
untuk dicuri datanya dan melakukan pembelian tanpa pengetahuan pemilik
kartu kredit. Tips untuk aman, pastikan melakukan pembelian dari website
yang memiliki alamat: https.
Tambahan huruf ’’s’’ berarti menggunakan
protocol atau jalur yang aman saat pembeli mengakses website jualan.
Contoh paling mudah adalah saat mengakses website perbankan. Prefix
alamat https bisa dilihat dengan mudah. Jadi, kalau belanja online, dan tidak beralamat https, lebih baik urungkan niat memasukkan data kartu kredit.
Yang keempat, berkaitan dengan memproteksi
akun. Lazim dilakukan kalau mau memasuki akun tertentu, tinggal
memasukkan alamat email, atau nama pengguna lantas diikuti password.
Lebih baik untuk menggunakan otorisasi ganda seperti menggunakan sidik
jari atau pola unik lainnya.
Jadi, yang mau meretas perlu menggunakan
sidik jari atau pola unik lainnya. Seperti diketahui, beberapa penyedia
email telah memberlakukan otorisasi ganda. Selain memasukkan nama
pengguna dan password, penyedia email akan mengirimkan kode melalui SMS.
Kode itu ikut dimasukkan sebelum masuk ke akun.
Yang kelima, menjaga kemanan ponsel.
Penting dilakukan karena berbagai data saat ini biasanya disimpan di
ponsel. Paling sederhana adalah memasang password. Bisa juga memasang
kontak pemilik. Biasanya, akan muncul saat diminta memasukkan password
untuk mengakses ponsel.
Nah, jadi tahu kalau banyak celah bagi
orang tidak bertanggunjawab untuk mencuri data pribadi kan?. Tapi,
kadang ada beberapa hal di luar kendali yang membuat kecolongan. Tips
tersebut merupakan hal yang bisa dikontrol pemilik ponsel secara
langsung. (jon/mas)
Posting Komentar